Tips Membuat Vektor Yang Baik


Para agensi microstock memberikan peraturan yang sangat ketat pada setiap konten yang diajukan oleh para kontributor mereka. Alasan utama adalah kualitas dan tentu saja sejalan dengan itu adalah menyangkut kelayakan jual dari konten tersebut. Jika dipikir secara logis, siapa yang mau mengeluarkan uang untuk membeli sebuah barang yang cacat dan tidak layak pakai? Dalam kasus ini, siapa yang mau membeli sebuah vektor yang terlihat buruk, dengan bentuk yang kacau dan tidak jelas? Atau siapa yang mau membeli sebuah foto yang punya kualitas rendah? Jawabannya tentu saja “tidak ada”. Ya, tidak ada yang akan membeli sebuah karya yang tidak berkualitas.
                                                                                  
Bagi seorang kontributor, terutama yang bergelut membuat vektor, ada banyak hal yang harus dihindari dalam sebuah desain. Hal ini tentu saja sejalan dengan peraturan atau syarat file yang diterima oleh agensi. Kerapian dan ketelitian adalah hal yang sangat penting pada saat mendesain vektor. Jika vektor itu buruk, tentu saja vektor tersebut tidak akan lolos pada saat proses review. File akan ditolak dan biasanya akan disertakan dengan alasan penolakan.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mendesain vektor:

Usahakan jangan terlalu banyak path. Hapuslah semua path yang tidak diperlukan.

Jangan ada path yang terbuka. Hal ini akan membuat objek jadi cacat atau tidak sempurna.

Buat line dan curve dengan rapi. Jangan biarkan ada line dan curve yang terlihat tidak proporsional.

Jangan masukkan atau menambahkan objek berupa gambar bitmap ke dalam vektor.

Ubah semua font atau teks yang ada di dalam desain menjadi outline.

Jangan menggunakan fasilitas “stylize” seperti “drop shadow”, “inner glow”, “outer glow” pada Adobe Illustrator. Untuk mengganti dan menyiasati hal tersebut, gunakan fasiltas Blend Tool.

Jangan memasukkan logo atau merek pada desain.

Jangan meniru desain milik kontributor lain.